TUGAS
SOFTSKILL ETIKA PROFESI
Nama : Nimas Indrayanti
NPM : 25211173
Kelas : 4EB25
Dengan
tugas KASUS ENRON
Dalam
kasus ini Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas
alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung
pada tahun 1985. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1930 sebagai Northern
Natural Gas. Sebelum bangkru pada akhir 2001, Enron memilki 21.000 orang
pegawai dan merupakan salah satu perusahaan yang terbesar di dunia dalam bidang
listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas. Serta komunikasi. Enron mengaku
penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $121 milyar.Akhir 1999, Enron
meluncurkan EnronOnline yang dianggap akan mengubah wajah bisnis energi masa
depan. Memanfaatkan Internet, divisi e-commerce itu membeli gas, air minum dan
tenaga listrik dari produsen dan menjualnya kepada pelanggan atau distributor
besar. Enron bahkan memperluas wilayah, membangun jaringan telekomunikasi
berkecepatan tinggi serta bertekad menjual bandwidth jaringan itu seperti dia
menjual gas dan listrik. Setelah itu mungkin dia akan jual-beli online untuk
kertas daur ulang pabrik miliknya.
Tak lama setelah dia
memasuki bisnis jasa video-on-demand dimana menjual tayangan video kepada
pelanggan via sambungan internet kecepatan tinggi, harga saham Enron mencapai
puncaknya, US$ 90 per lembar, pada Agustus 2000. Meski kemudian merosot bersama
jatuhnya saham-saham teknologi dan internet lain, nilai pasar Enron masih
berkisar US$ 60 milyar. Pada Oktober 2001 Enron menjatuhkan bom di Wall Street
dengan melaporkan kerugian ratusan juta dolar pada kwartal itu. Sangat
mengejutkan karena Enron hampir selalu membawa berita gembira ke lantai bursa
dengan melaporkan keuntungan selama empat tahun berturut-turut. Kabar buruk itu
membanting harga saham Enron dari sekitar US$ 30 menjadi US$ 10 per lembar,
hanya dalam hitungan hari. Securities Exchange Commission (SEC),
badan pengawas pasar modal, membaui ada yang tidak beres dan mulai menggelar
penyidikan. Dalam kondisi terdesak,
Enron menjatuhkan bom
lebih dahsyat lagi ke lantai bursa ketika pada 8 November 2001 mengakui bahwa
keuntungannya selama ini adalah fiksi belaka. Enron merevisi laporan keuangan
lima tahun terakhir dan membukukan kerugian US$ 586 juta serta tambahan catatan
utang sebesar US$ 2,5 miliar. Kejatuhan Enron ternyata mengundang tanya dan
rasa curiga yang besar bagi kalangan publik. Dalam proses pengusutan
sebab-sebab kebangkrutannya, belakangan Enron dicurigai telah melakukan praktek
window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya
US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 milliar. Manipulasi
ini telah berlangsung bertahun-tahun, sampai Sherron Watskin, salah satu
eksekutif Enron yang tak tahan lagi terlibat dalam manipulasi itu, mulai
“berteriak” melaporkan praktek tidak terpuji itu.
Arthur Andersen LLP
(member di Amerika Serikat) yang dianggap ikut bersalah dalam kebangkrutan
Enron juga terkena imbasnya. Member Arthur Andersen di beberapa negara seperti,
Jepang dan Thailand, telah membuat kesepakatan merger dengan KPMG, Australia
dan Selandia Baru dengan Ernst & Young, dan Spanyol dengan Deloitte Touche
Tohmatsu. Di Amerika sendiri, aktivitas seluruh member Andersen dibekukan
pemerintah. Akibatnya, menurut Asian Wall Street Journal klien-klien Andersen
LLP beralih ke berbagai auditor. Antara lain Delotte and Touche (10 persen),
KPMG (11 persen), PriceWaterhouseCooper (20 persen), dan Ernst & Young (28
persen). Dan yang berpindah ke auditor-auditor kecil lainnya atau mengaku belum
tahu berpindah kemana sebanyak 40 persen. Masih banyak lagi hal-hal yang
dipengaruhi oleh keruntuhan Enron, seperti munculnya trauma dalam bursa saham
terhadap efek domino skandal Enron. Hal ini membuat para investor mengurangi
aktivitasnya di bursa saham sehingga gairah bursa dunia menjadi
lesu.
Kesimpulan :
Dalam hal ini peranan pengauditan internal
untuk membantu dan mendorong dalam meningkatkan peranan manajemen untuk
mengendali-kan aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya, terutama dalam fungsinya
untuk melakukan penilaian terhadap para manajer. Dalam kaitan ini pengauditan
internal berperan membantu para manajer dengan menyampaikan informasi kepada
para manajer bersangkutan sebagai landasan untuk tindakan perbaikan yang harus
dilakukannya.Pengauditan internal dilaksanakan oleh para auditor internal,
hasil pengauditannya akan memberikan kesimpulan dan rekomendasi disampaikan
kepada para manajer bersangkutan dengan menyediakan suatu landasan untuk
tindakan perbaikan yang harus dilakukannya yang berkaitan dengan pengendalian
aktivitas organisasi perusahaan untuk menjamin pencapaian hasil yang diinginkan
agar lebih efektif, baik itu berupa target sasaran jangka pendek, maupun target
tujuan jangka panjang. Kinerja auditor internal itu dapat dikatakan berhasil
atau gagal bagi perusahaan yang pertama kita lihat dari segi laporan audit.
Mengapa laporan audit, karena Laporan Audit merupakan puncak dari hasil
kerja Internal Auditor setelah melakukan audit yang barangkali
bisa memakan waktu beberapa minggu, atau mungkin hanya beberapa hari saja.
Laporan audit tentunya akan menjadi tolok ukur seorang auditor atau tim audit
apakah hasil kerjanya itu dianggap berhasil atau gagal. Gagalnya suatu audit
internal bisa dikarenakan oleh kurangnya dukungan atau motivasi oleh
perusahaan, Auditor adalah pihak yang sangat berperan dalam system pengendalian
perusahaan dimana auditor menjadi kunci dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
dan yang paling pentingnya adalah keahlian si audit internal sendiri dalam
mengaudit atau memeriksa laporan audit perusahaan, tentunya mereka harus
mempunyai pengalaman.
Jadi Analisa dalam kasus ini adalah :
1. Keahlian dan Kecakapan
dari Arthur Andersen terhadap Enron
Dalam hal ini sudah
sangat jelas bahwa KAP Arthur Andersen juga salah karena mendukung manipulasi
perusahaan Enron yang mengakibatkan merugikan Negara-negara yang seharusnya
bisa menjadi sumber pendapatan bagi Negara tersebut. Keahlian dan Kecakapan
yang dimiliki tidak seharusnya digunakan untuk hal-hal yang merugikan Negara.
2. Indepedensi mental
dari Arthur Andersen terhadap Enron
Sikap kejujuran dari
dalam diri akuntan atau auditor dalam mempertimbangkan fakta – fakta dan adanya
pertimbangan yang objektif tidak memihak didalam diri akuntan merupakan sikap
Indepedensi yang harus dimiliki seorang auditor. Dengan sikap tersebut mungkin
akan memakmurkan rakyat dan negaranya.
3. Kemahiran professional
Arthur Andersen terhadap Enron
Mungkin Arthur
merupakan auditor yang sangat mahir sehingga dapat memanipulasi terhadap kasus
Enron tetapi kemahirannya tersebut di salah pergunakan sehingga merugikan
banyak pihak demi keuntungan diri sendiri.
Dengan tugas KASUS BRE
EX
Bre-X membeli situs Busang pada Maret 1993 dan pada Oktober 1995 mengumumkan
telah menemukan emas dalam jumlah yang sangat besar, sehingga menyebabkan harga
sahamnya membubung tinggi. Pada mulanya sahamnya bernilai sangat kecil, namun
setelah pengumuman itu, harga sahamnya mencapai nilai tertinggi pada $286.50 (dolar Kanada)
di Toronto Stock Exchange (TSX), dengan
kapitalisasi total senilai lebih dari $6 miliar dolar Kanada. Cadangan emas di
Busang dilaporkan sebesar 200 juta ounces (6.200 ton), atau sama dengan 8% dari
seluruh cadangan dunia. Namun, ternyata ini adalah penipuan besar-besaran, dan
di sana tidak ada emas. Sampel-sampel utamanya telah dipalsukan dengan
menaburkannya dengan emas dari luar. Sebuah laboratorium independen belakangan
mengklaim bahwa penipuan itu telah dilakukan dengan buruk, termasuk dengan
menggunakan pengerokan dari perhiasan emas. Pada 1997, Bre-X runtuh dan
sahamnya menjadi tidak bernilai dalam skandal saham terbesar dalam sejarah
Kanada.
Bre-X akhirnya dinyatakan bangkrut pada
2002 meskipun sejumlah perusahaan subsidernya seperti Bro-X berlanjut
hingga 2003.Felderhof tetap tinggal di Kepulauan Cayman, yang tidak mempunyai
perjanjian ekstradisi dengan Kanada, meskipun sejumlah laporan
mengatakan dia berada di negara-negara lain. Pada 2000 dan 2001, Komisi Keamanan
Ontario menuduhnya melakukan insider trading.
Pengadilan dilangsungkan tanpa kehadirannya, tetapi diskors pada April 2001
ketika Komisi berusaha menyingkirkan hakim kepalanya, Peter Hryn dengan
alasan ia bias terhadap tuntutannya. Hal ini disangkal, dan pada 10 Desember 2003 bandingnya juga
ditolak.
Proses peradilannya dilanjutkan pada 6 Desember 2004 dan diharapkan
akan berlanjut hingga setidak-tidaknya April 2005. Kasus ini berlanjut
terus dan pada 21 Agustus 2006 pendapat penasihat hukum untuk Komisi Keamanan
Ontario dan John Bernard Felderhof akan didengar di gedung
pengadilan di Balai Kota Lama
(Toronto).
Jadi analisa dalam kasus ini adalah :
1.
Keahlian dan Kecakapan
dari Auditor Bre X
Bre-X telah melanggar kode etik profesi yang menjadi pedoman
auditor dalam melaksanakan tugasnya, penipuan besar-besaran yang dilakukan oleh
Bre-X seharusnya dilaporkan oleh auditor sebelum saham yang dimiliki oleh Bre-X
melambung tinggi di Toronto Stock Exchanges (TSX) kanada.
2.
Indepedensi mental Bre
X
Auditor Bre X tidak memiliki sikap Indepedensi yang seharusnya
dimiliki dalam kode etik seorang auditor. tidak memiliki sikap kejujuran dan
independensi mental, melihat tindakan tidak terpuji yang dilakukan perusahaan
yang mengakibatkan kerugian besar bagi kanada, auditor seakan menutup mata dan
tidak melakukan apa apa atas penipuan yang dilakukan perusahaan
3.
Kemahiran professional
Bre X
Bre X memang sanagn ahli dalam berbohong sehingga merugikan
banyak pihak. Namun seharusnya kemahiran tersebut dipergunakan dalam tindakan
yang benar. Tindakan yang sudah diatur dalam kode etik suatu perusahaan.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Bre-X
http://nurulkalam.blogspot.com/2013/03/contoh-kasus-audit.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar