Senin, 20 April 2015

PERALIHAN KEKUATAN EKONOMI DUNIA DAN EMERGING MARKET

Dampak krisis ekonomi global telah membuat semua indeks pasar finansial dunia meradang mengikuti Wall Street. Korelasi yang tinggi antara Wall Street melalui Dow Jones atau S&P Indes dengan indeks global memang sangat signifikan dan tinggi. Hal itu berlaku baik saat normal maupun krisis. Namun situasi fluktuatif dengan volatilitas yang tinggi di BEI diharapkan hanya bersifat temporari saja. Volatilitas indeks pasar finansial tersebut menggambarkan ketidakpastian ekonomi AS dan Eropa yang menimbulkan respon cepat terkadang kepanikan investor global.
            Indonesia sempat mengalami kehancuran ekonomi yang selama ini telah dibangun melalui sendi-sendi kebijakan orde baru mulai merangkak kembali menyusun fondasi perekonomiannya. International Financial Corporation (IFC) mengkaitkan klasifikasi bursa saham dengan klasifikasi negara. Jika negara tersebut masih tergolong sebagai negara berkembang, maka pasar di negara tersebut juga dalam tahap berkembang, meskipun bursa sahamnya berfungsi penuh dan diatur secara baik.
            Pasar modal berkembang dapat diidentifikasi melalui suatu negara, apakah negara tersebut merupakan negara maju atau tergolong negara berkembang. Indikatornya adalah pendapatan perkapita dari suatu negara, biasanya yang termasuk dalam negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Namun karakteristik yang paling mencolok adalah dilihat nilai kapitalisasi pasarnya yaitu banyaknya perusahaan yang tercatat, kumulatif volume perdagangan, keketatan peraturan pasar modal, hingga kecanggihan dan kultur investor domestiknya.
            Konsekuensi pasar modal berkembang adalah nilai kapitalisasi pasarnya yang kecil. Ukuran suatu kapitalisasi pasar biasanya dilihat dari rasio perbandingan dengan nilai produk domestik bruto suatu negara. Selain itu konsekuensi lainnya adalah terdapatnya volume transaksi perdagangan yang tipis (thin trading) yang disebabkan oleh ketidaksingkronan perdagangan (non-syncronous trading) di pasar. Perdagangan yang tidak singkron disebabkan oleh banyaknya sekuritas yang teracatat tidak seluruhnya diperdagangkan, artinya terdapat beberapa waktu tertentu dimana suatu sekuritas tidak terjadi transaksi (Hartono, 2003).
            Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat di IFC masih sebagai negara berkembang dengan iklim investasi terburuk di regional Asia Timur. Walaupun dengan catatan seperti itu, pada kenyataannya kita masih dilirik oleh investor asing. Kenyataannya bahwa terdapat perusahaan-perusahaan nasional dengan notabene berada di sektor strategis negara, ditawar oleh beberapa institusi asing melalui akuisisi saham. Terdapatnya aliran dana masuk sebagai investasi yang pada umumnya merupakan penanaman modal asing seharusnya bisa menjadi pendongkrak perekonomian secara makro
            Alasan utama investor asing memindahkan dananya ke negara berkembang adalah karena negara berkembang memiliki potensi-potensi usaha yang belum tergali seluruhnya, seperti pada motif klasik investasi ke negara lain. Michael Fairbanks dan Stace Lindsay konsultan senior pada Monitor Company mengemukakan tujuan investor asing datang ke negara-negara miskin yaitu biasanya hanya melihat kesempatan untuk menarik sumber daya alam , upah kerja murah dan sebagai sasaran produk atau jasa yang tidak berkualitas bagus.
            Namun terdapat alasan lain yang mendampingi motif tersebut, yaitu perbedaan yang mencolok dengan negara maju. Jika kita gunakan pendekatan daur hidup usaha maka negara berkembang masuk dalam kategori bertumbuh (growth) dibanding negara maju yang masuk dalam kategori matang (mature). Artinya bahwa terdapat daya tarik dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang tentu saja disertai oleh return yang tinggi pula, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator agregat dari industri di suatu negara. Misalnya bisnis telekomunikasi selular di Indonesia yang tergarap secara padat baru di Pulau Jawa saja, sedangkan di luar itu masih berpotensi tinggi untuk dijadikan pangsa pasar baru

            Dengan menggunakan 2 referensi sumber di atas, saya menggarisbawahi beberapa hal terkait Emerging Market:
1). Emerging market adalah negara-negara yang belum dikatakan maju (Less developed countries atau under developed countries) tetapi memiliki kondisi perekonomian yang bagus (memiliki sistem keuangan yang stabil – baca tentang stabilitas sistem keuangan di sini http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2014/11/13/bukan-sekedar-tugas-bank-indonesia-tunaikan-peran-terbaikmu-untuk-mewujudkan-stabilitas-sistem-keuangan-negara-691311.html).
2). Salah satu kriteria yang dapat digunakan untuk menilai apakah suatu negara dapat disebut emerging market adalah Level of income, dimana negara Emerging markets memiliki level of income antara low sampai middle (source: www.investopedia.com). Menurut world bank level of income dapat dibedakan menjadi:
1417947648910987669
GDP Per Capita Range
3). Level of income saja tidak dapat menentukan apakah negara tersebut dapat dikategorikan sebagai Emerging market atau bukan. Diperlukan pula indikator-indikator lain untuk menentukan apakah suatu negara itu dikatakan Emerging Market.
a. Morgan Stanley Capital International (MSCI), sebuah lembaga internasional yang mengeluarkan rating Emerging market index, menggunakan indikator perkembangan ekonomi, ukuran serta akses pasar dalam menentukan negara-negara yang termasuk dalam negara emerging markets.
b. Pearson education menyampaikan bahwa negara-negara Emerging market adalah negara-negara yang mulai tumbuh tetapi pertumbuhannya belum mencapai tingkat kematangan sebagaimana Negara-negara maju (seperti US dan negara-negara Eropa) dimana negara-negara Emerging market masih berpotensi untuk mengalami ketidakstabilan politik dan ekonomi.
c. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah juga dapat disebut negara Emerging market?
a. Pertama mari kita lihat level of income Indonesia
1417948086864287345
GDP Per Kapita Indonesia
Dari tabel di atas GDP per kapita Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar USD 1810.31 sehingga sesuai dengan tabel Level of Income pada poin 2 di atas Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara dengan pendapatan di level “Lower middle”.
b. Menurut MSCI index:
Dengan menggunakan indikator perkembangan ekonomi, ukuran serta akses pasar MSCI menentukan negara-negara Emerging market sebagai berikut:
14179482231803890591

Kesimpulan :
            Dampak krisis ekonomi global telah memasuki pangsa pasar Indonesia. Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat di IFC masih sebagai negara berkembang dengan iklim investasi terburuk di regional Asia Timur. Walaupun dengan catatan seperti itu, pada kenyataannya kita masih dilirik oleh investor asing. Kenyataannya bahwa terdapat perusahaan-perusahaan nasional dengan notabene berada di sektor strategis negara, ditawar oleh beberapa institusi asing melalui akuisisi saham. Terdapatnya aliran dana masuk sebagai investasi yang pada umumnya merupakan penanaman modal asing seharusnya bisa menjadi pendongkrak perekonomian secara makro.
            Emerging Market adalah Negara-negara yang belum dikatakan maju. Sebagai Emerging Market Indonesia termasuk dalam level Lowwer Middle artinya menengah kebawah atau juga bisa disebut sebagai berkembang. Dimana Indonesia harus banyak mendatangkan investor asing. Alasan utama investor asing memindahkan dananya ke negara berkembang adalah karena negara berkembang memiliki potensi-potensi usaha yang belum tergali seluruhnya, seperti pada motif klasik investasi ke negara lain. Michael Fairbanks dan Stace Lindsay konsultan senior pada Monitor Company mengemukakan tujuan investor asing datang ke negara-negara miskin yaitu biasanya hanya melihat kesempatan untuk menarik sumber daya alam , upah kerja murah dan sebagai sasaran produk atau jasa yang tidak berkualitas bagus.

Saran :
Sebagai Negara yang membutuhkan banyak investor masuk maka Negara Indonesia harus memperbanyak juga sumber daya manusia yang berkualitas sehingga tidak dimaanfaatkan Negara lain yang ingin menanamkan sahamnya. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas pemerintah harus mengadakan pelatihan khusus dan masyarakatnya harus berpendidikan. Agar masyarakat berpendidkan secara menyeluruh maka pemerintah harus juga menggalang sekolah wajib sampai kuliah dan untuk tidak mampu bisa mendapatkan dana dari orang kaya yang berlebihan dengan menaikan pajak yang tinggi untuk orang-orang yang kaya sehingga pendidikan dapat dinikmati semua kalangan dan sumber daya manusia di Indonesia menjadi berkualitas.
Sumber:

1 komentar:

  1. AKHIR TAHUN PINJAMAN PENAWARAN. AKHIR TAHUN PINJAMAN PENAWARAN.
    Saya Chloe Morrison, A pemberi pinjaman kredit, saya meminjamkan uang kepada individu atau perusahaan yang ingin mendirikan sebuah bisnis yang menguntungkan, yang merupakan periode utang lama dan ingin membayar. Kami menyediakan semua jenis pinjaman Anda dapat pernah berpikir, kita baik pinjaman swasta dan pemerintah, dengan suku bunga kredit dari 2%.
    Hubungi kami sekarang dengan alamat email panas kami: (Chloemorrisloanfirm@gmail.com) Kebahagiaan Anda adalah perhatian kami.

    (CHLOEMORRISLOANFIRM)

    BalasHapus

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma