Selasa, 23 Juni 2015

INFLASI DI NEGARA PERU



Nama Anggota Kelompok:
v  Nimas Indrayanti                  (25211173)
v  Nur Amaliya Hasanah          (25211284)
v  Silvia Rachman                     (26211770)

Inflasi di Negara Peru

Sejarah Singkat Negara Peru
Peru adalah sebuah negara di barat Amerika Selatan. Hal ini berbatasan di utara dengan Ekuador dan Kolombia, di sebelah timur oleh Brasil, di tenggara oleh Bolivia, di selatan oleh Chili, dan di sebelah barat dengan Samudera Pasifik.Wilayah Peru adalah rumah bagi budaya kuno yang membentang dari Norte Chico peradaban, salah satu yang tertua di dunia, dengan Kekaisaran Inca, negara terbesar di Pre-Columbian Amerika. Kerajaan Spanyol menaklukkan wilayah tersebut pada abad ke-16 dan mendirikan Viceroyalty, yang termasuk sebagian besar koloni Selatan yang Amerika. Setelah mencapai kemerdekaan pada tahun 1821, Peru telah mengalami masa-masa kerusuhan politik dan krisis fiskal serta periode stabilitas dan kemajuan ekonomi.
Peru adalah sebuah republik demokrasi perwakilan dibagi menjadi 25 wilayah. Geografi bervariasi dari dataran kering pantai Pasifik ke puncak Pegunungan Andes dan hutan tropis Amazon Basin. Ini adalah negara berkembang dengan skor Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi dan tingkat kemiskinan sekitar 28,7 persen. Kegiatan utamanya ekonomi meliputi pertanian, perikanan, pertambangan, dan manufaktur produk-produk seperti tekstil.
Populasi Peru, diperkirakan 29,5 juta, adalah multietnis, termasuk Amerindian, Eropa, Afrika, dan Asia. Bahasa lisan utama adalah Spanyol, meskipun sejumlah besar Peru berbahasa Quechua atau bahasa pribumi lainnya. Ini campuran tradisi budaya telah menghasilkan keanekaragaman ekspresi dalam bidang-bidang seperti seni, masakan, sastra, dan musik.
Peru di barat Amerika Selatan, meluas selama hampir 1.500 mil ( 2.414 km ) di sepanjang Samudera Pasifik . Kolombia dan Ekuador adalah di utara , Brasil dan Bolivia di timur , dan Chile ke selatan. Lima perenam ukuran Alaska , Peru dibagi oleh Pegunungan Andes menjadi tiga zona tajam dibedakan . Ke barat adalah pantai , banyak yang kering, memperluas 50 sampai 100 mil (80-160 km) daratan . Daerah pegunungan , dengan puncak lebih dari 20.000 kaki ( 6.096 m) , dataran tinggi tinggi, dan lembah, terletak terpusat. Di luar pegunungan di timur adalah kemiringan berhutan yang mengarah ke dataran Amazon.

Inflasi                                                                
Peru merupakan salah satu negara yang mengalami hiperinflasi dalam kurun Juli 1990 hingga Agustus 1990 dengan inflasi 5% membuat harga barang melonjak dua kali lipat setiap 13 hari, 2 jam.
Menurut sejarahnya, hiperinflasi terjadi karena pertempuran panjang. Ini menjadi inflasi kedua di abad ke-20. Selama paruh pertama tahun 1980-an, Presiden Peru pada masa itu Fernando Belaunde dihadapkan dengan kebijakan penghematan yang diberlakukan pemberi pinjaman IMF menyusul krisis keuangan Amerika Latin yang dimulai di awal dekade.

Kebijakan Awal Presiden Alberto Fujimori
Terpilihnya Alberto Fujimori sebagai presiden Peru pada tahun 1990 merupakan bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan sebelumnya yaitu Gracia. Dengan terpilihnya Fujimori rakyat Peru berharap dapat keluar dari krisis ekonomi. Pada saat kampanye, Alberto Fujimori menekankan bahwa kebijakan ekonomi yang akan diambilnya nanti jika terpilih, adalah kebijakan yang memihak pada rakyat kecil Hal tersebut menyebabkan dukungan kepada Fujimori banyak yang datang dari masyarakat bawah. Ketika menjabat sebagai presiden, Fujimori mendapatkan kenyataan bahwa ia dihadapkan pada masalah ekonomi yang begitu pelik, tingkat inflasi yang tinggi mencapai sekitar 2.775%, defisit anggaran, sampai hutang luar negeri yang melimpah sampai sebesar 24 milyar US dollar yang masih menunggak dan hutang yang sudah jatuh tempo terhadap IMF sebesar 2 milyar US dollar, ditambah krisis kepercayaan dari badan keuangan internasional dalam memberikan bantuan serta, sulitnya mencari investor asing yang baru akibat buruknya iklim investasi ditambah situasi keamanan saat itu yang kurang kondusif. Dalam persepsinya untuk mengatasi berbagai krisis tersebut beberapa minggu setelah kemenangannya dalam pemilu 1990, Fujimori melakukan lawatan ke Washington dan Tokyo guna mendapatkan dukungan serta bantuan dana. Hasil dari kunjungan tersebut menyiratkan bahwa komunitas keungan internasional tidak akan memberikan pinjaman lagi kecuali Fujimori bersedia untuk mengubah kondisi ekonomi yang ada pada saat itu, Fujimori kemudian mengajukan usulan guna melunasi kembali pinjaman luar negerinya. Sesampainya di Peru Fujimori menggebrak dengan menunjukan kebijakan ekonominya dengan istilah Fujishock policy.
Berbeda dengan janji yang diucapkannya selama kampanye, kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Fujimori ternyata berlawanan dengan apa yang telah ia janjikan. Beberapa hari setelah pengangkatannya, Fujimori mengeluarkan kebijakan ekonomi yang radikal dalam upayanya dsmengatasi krisis yang terjadi di Peru. Fujishock meliputi melaksanakan privatisasi secara besar besasran, dihapuskannya subsidi dan control harga pada barang barang seperti makanan, minya dan barang barang impor. Selain itu juga mengurangi hambatan hambatan perdagangan seperti pajak, kuota ekspor dan tarif, memotong pengeluaran pemerintah, serta melakukan liberalisasi terhadap nilai tukar mata uang asing.
Kebijakan Pemerintah Peru dalam Mengatasi Krisis Ekonomi
Kebijakan moneter menjadi salah satu pilihan dalam mengahadapi hyper inflasi yang dialami Peru. Hal ini dikarenakan deficit anggaran dianggap sebagai pemicu dari timbulnya hyper inflasi di akhir tahun 1980an. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
Langkah awal yang digunakan adalah melepaskan kontrol harga dan subsidi. Kestabilan moneter diharapkan tercipta dengan membuat Bank sentral independen dan berkomitmen untuk melakukan beberapa tindakan moneter yang bias menekan inflasi. Inflasi tahunan turun dari 7650% pada 1990 menjadi 139% di tahun 1991, dan turun lagi menjadi 57% pada tahun 1992. Tingkat inflasi terus menurun meskipun tidak bias mengikuti harapan IMF sebesar 25% pada tahun 1993, namun penurunan inflasi ini masih bias ditingkatkan. Cadangan devisa Netto yang dimiliki oleh Bank Sentral meningkat dari sebelumnya minus 105 juta US dollar pada juli 1990 menjadi 2.32 milyar US dollar pada april 1993. Sejalan dengan komitmen Bank untuk mencegah inflasi, maka tingkat penyediaan uang diatur sedikit sekali, dan tentu saja lebih sedikit dari jumlah inflasi bulanan. Pada saat yang bersamaan, system cadangan yang dibutuhkan, digunakan untuk membantu meningkatkan nilai Nuevo Sol. Ketika bank- bank komersial menawarkan tingkat suku bunga tinggi pada penyimpanan dollar, Bank sentral mencoba menahannya dengan menaikkan nilai deposit sebanyak 50% pada dollar dan menurunkan nilai dposit Nuevo sol menjadi 15% saja.
Kebijakan Tarif
Perubahan pada sistem tarif adalah merupakan indikasi yang paling jelas dari determinasi pemerintahan Fujimori dalam melepaskan kaitannya dengan rezim terdahulu. Dalam menjalankan kekuasaannya, pemerintahan Fujimori mempersiapkan berbagai tugas guna menghapuskan ketidakefisienan dan pemborosan campur tangan Negara yang diciptkan oleh Gracia. Struktur tariff impor disederhanakan secara besar-besaran. Jumlah tingkat tariff yang dikenakan pada nilai impor ad volarem CIF (cost, insurance and freight) dikurangi dari 56% menjadi 2-15% dan 25%. Kebanyakan barang dikenakan tariff sebesar 15% dan 25% untuk barang-barang konsumsi.
Kebijakan Fiskal
Langkah pertama yang diambil yaitu menyederhanakan sistem. Presiden alberto Fujimori mengurangi jumlah pajak yang dibebankan kepada masyarakat, dengan jaminan bahwa penerimaan Negara dari sektor pajak tidak boleh melebihi 12% dari GDP 1991. Jumlah pajak berkurang dan kini hanya ada lima pajak yang ditarik oleh negara, yaitu:
·         Pajak penjualan
·         Pajak barang konsumsi pilihan
·         Pajak pendapatan
·         Pajak perusahaan
·         Pajak impor
Selain dari pajak-pajak tersebut, masih terdapat penarikan-penarikan yang dilakukan pemerintah guna menambah anggaran Negara. Salah satu contohnya yaitu penarikan yang dikenakan pada pendapatan (berkisar antara 5 sampai 20%) yang diumumkan pada awal juni 1991. Pajak ini dikumpulkan guna membayar pengeluaran tambahan di paruh tahun kedua yang digunakan untuk membayar peningkatan gaji pegawai negeri. Cara ini mendapat tantangan keras dari kongres. Selain menyederhanakan sistem pajak, Alberto Fujimori juga melakukan pengaturan ulang terhadap badan administrasi pajak, Superintendency of Tax Administration. Jaringan pengawasan ditingkatkan dan kekuasaan Superintendency of Tax Administration diperbesar. Perubahan ini akhirnya terwujud setelah memakan waktu kurang lebih dua tahun, dan akhirnya disahkan pada desember 1992 melalui Undang-Undang Rasionalisasi sistem pajak nasional serta penghapusan hak istimewa dan penyuapan.
Kondisi Ekonomi
Peru mengadopsi sistem ekonomi yang berorientasi pasar dibawah pemerintahan presiden alberto Fujimori. Hal ini bertujuan untuk menyehatkan kembali perekonomian Peru akibat inflasi yang berkepanjangan serta depresi yang berlangsung secara bersamaan pada awal pemerintahannya. Industri yang terdapat di peru antara lain : tambang logam, minyak, perikanandan minyak. Pada sektor pertanian, komoditas pertanian utama peru adalah asparagus, kopi, kapas, beras, kentang, jagung, anggur, pisang, daging sapi, produk-produk susu, ikan . Salah satu hasil kebijakan reformasi ekonomi yang dibawa oleh Fujimori adalah meningkatnya nilai pertumbuhan investasi asing sampai lima kali lipat sejak 1990.
Ekspor Peru mencapai nilai sebesar 23,75 milyar US dollar(estimasi 2006) dengan komoditas ekspor utama ada pada perak, tembaga, minyak mentah dan produk minyak olahan, kopi, kentang, asparagus, tekstil. Negara utama yang mengimpor dari peru berdasarkan presentasenya adalah Amerika serikat 24,1%, China 9,6%, Swiss 7,1%, Kanada 6,8%, Cili 6%, Jepang 5,2%.

Sumber:

Kamis, 14 Mei 2015

PERUSAHAAN MNC : LG



SEJARAH LG
Menyandang gelar sebagai " Perusahaan Elektronik Pertama Korea", slogan seperti "The First" dan " The Best" selalu menyertai LG Electronics. Setelah suskses memproduksi radio, berturut-turut LG Electronics mengembangkan berbagai produk buatan Korea pertama, a.l telepon, lemari es, televisi, pendingin udara adan mesin cuci.
Sejarah LG Corporation atau juga disebut LG Group, pertama didirikan bernama Lak-Hui Kimia Industri Corp pada tahun 1947 oleh Koo In-Hwoi. Lak-Hui dalam bahasa inggris sering disebut “Lucky”. Pada tahun 1952, Lucky menjadi perusahaan Korea pertama yang memasuki industri plastik. Perkembangan perusahaan yang makin pesat, hingga pada tahun 1958, perusahaan memperluas dengan mendirikan GoldStar Co Ltd (yang saat ini bernama LG Electronics Inc). Keduanya (perusahaan Lucky dan Goldstar) bergabung dan membentuk Lucky Goldstar.
Goldstar memproduksi radio pertama di Korea Selatan. Beberapa produk rumah tangga lainnya, dijual di bawah nama merek Lucky (namun hal ini  tidak dipasarkan di Korea Selatan). The Lucky juga merupakan merek terkenal pada produk-produk kesehatan seperti sabun dan deterjen, juga terkadang dikaitkan dengan produk pasta gigi. Bahkan saat ini, LG terus memproduksi beberapa produk untuk pasar Korea Selatan, seperti deterjen.
Pada tahun 1995, Lucky Goldstar-Corporation berganti nama menjadi “LG”. Perusahaan juga mengaitkan huruf LG dengan perusahaan “Life’s Good”. LG terus berkembang dan tahun 2009, LG telah memiliki nama domain LG.com. Sejak tahun 2001, LG memiliki dua usaha patungan dengan Royal Philips Electronics: LG Philips Display dan LG Philips LCD, namun Philips menjual sahamnya pada akhir 2008. Pada tahun 2005, LG mengadakan kerjasama dengan Nortel Networks, menciptakan LG Nortel Co Ltd
EKSPANSI LG
Beberapa tahun terakhir, LGE telah dikaitkan dengan sejumlah besar olahraga Sponsor
global, khususnya di Eropa. Setelah itu, LGE telah menjadi sponsor dari musim 2008-2009 di fis snowboard Word CUP. LG di Piala Dunia fis event olahraga musim dingin yang berlangsung di 20 lokasi di sekitar 15 negara (10 negara di Eropa, 2 negara di Amerika Selatan, 1 negara di Amerika Utara dan 2 negara di Asia), The Big LG Udara adalah acara besar sukses dengan kehadiran lebih dari 30 ribu orang di Battersea Power Station di London pada Oktober 2008.
Menurut data baru dari Consumer Electronics Association (CEA) dan Kelompok GFK, pasar elektronik konsumen akan tumbuh hampir 10 persen tahun ini, hampir $ 700 milyar di seluruh dunia, khususnya di negara-negara berkembang cepat, seperti Brazil, Cina, dan India.
Tentunya, LGE dapat memperoleh manfaat dari harus kuat di tahun-tahun berikutnya. Namun, peluang yang sama untuk setiap perusahaan, cara untuk mencapai tujuan pasar semakin tergantung pada usaha-usaha perusahaan. Meskipun laporan mengenai pasar elektronik konsumen telah positif, tidak ada seorangpun yang dapat menjamin krisis keuangan global tidak akan ada efek yang ada di pasar. Perusahaan harus memberi untuk rencana B jika hal yang memungkinkan untuk beradaptasi dengan perubahan tanpa efek pada mereka pendek dan tujuan jangka panjang.
LG DI INDONESIA
LG Indonesia didirikan pada 15 Desember 1990 yang berpusat di Gedung Garuda Indonesia. LG Indonesia juga sebagai sponsor resmi Persija Jakarta
MERK DAGANG
1.       & - Pemutar MP3
2.       Cyon – Handphone
3.       Dios - Perangkat Elektronika
4.       Flatron - Monitor komputer, TV
5.       IrisAccess
6.       Platon - TV CRT
7.       Super Multi - Paten untuk Pembakar DVD+R(W)/-RAM
8.       Whisen - Pendingin Udara
9.       Xcanvas - HDTV PDP & LCD
10.    Xnote – Laptop
11.    XD Engine - Teknologi TV
12.    Xpion - Komputer Desktop
PRODUK LG
1.      Mobile communications
Produknya adalah: telepon seluler dan notebook (sejak 2008, sebelumnya diproduksi oleh Digital Media) dengan ikon-ikon yang terkenal, a.l. Chocholate, Shine, Secret dan Cookie dan X-Note untuk notebook.
2.      Digital appliance
Produknya adalah: kulkas, AC, mesin cuci, vacuum cleaner, air purifier, wine storage dll.
3.      Digital display
Produknya adalah: televisi (CRT, LCD dan PDP), monitor (CRT dan LCD), proyector (LCD dan DLP)
4.      Digital media
Produknya adalah: perangkat audio/video (car audio, home theater system, DVD player, DVD recorder dll)
5.      Sigma
Produknya adalah: Lift, eskalator
LAPORAN KEUANGAN LG TAHUN 2012
Dari data Laporan ekuangan di atas dapa diketahui :
Total Aktiva :
2011 : 32.658.457.000.000
2012 : 31.457.386.000.000
Mengalamai penurunan
Total Kewajiban (hutang) :
2011 : 19.510.209.000.000
2012 : 18.753.169.000.000
Mengalami kenaikan
Total Profit (keuntungan):
2011 : 12.198.990.000.000
2012 : 12.307.063.000.000
Mengalami kenaikan

Senin, 20 April 2015

PERALIHAN KEKUATAN EKONOMI DUNIA DAN EMERGING MARKET

Dampak krisis ekonomi global telah membuat semua indeks pasar finansial dunia meradang mengikuti Wall Street. Korelasi yang tinggi antara Wall Street melalui Dow Jones atau S&P Indes dengan indeks global memang sangat signifikan dan tinggi. Hal itu berlaku baik saat normal maupun krisis. Namun situasi fluktuatif dengan volatilitas yang tinggi di BEI diharapkan hanya bersifat temporari saja. Volatilitas indeks pasar finansial tersebut menggambarkan ketidakpastian ekonomi AS dan Eropa yang menimbulkan respon cepat terkadang kepanikan investor global.
            Indonesia sempat mengalami kehancuran ekonomi yang selama ini telah dibangun melalui sendi-sendi kebijakan orde baru mulai merangkak kembali menyusun fondasi perekonomiannya. International Financial Corporation (IFC) mengkaitkan klasifikasi bursa saham dengan klasifikasi negara. Jika negara tersebut masih tergolong sebagai negara berkembang, maka pasar di negara tersebut juga dalam tahap berkembang, meskipun bursa sahamnya berfungsi penuh dan diatur secara baik.
            Pasar modal berkembang dapat diidentifikasi melalui suatu negara, apakah negara tersebut merupakan negara maju atau tergolong negara berkembang. Indikatornya adalah pendapatan perkapita dari suatu negara, biasanya yang termasuk dalam negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Namun karakteristik yang paling mencolok adalah dilihat nilai kapitalisasi pasarnya yaitu banyaknya perusahaan yang tercatat, kumulatif volume perdagangan, keketatan peraturan pasar modal, hingga kecanggihan dan kultur investor domestiknya.
            Konsekuensi pasar modal berkembang adalah nilai kapitalisasi pasarnya yang kecil. Ukuran suatu kapitalisasi pasar biasanya dilihat dari rasio perbandingan dengan nilai produk domestik bruto suatu negara. Selain itu konsekuensi lainnya adalah terdapatnya volume transaksi perdagangan yang tipis (thin trading) yang disebabkan oleh ketidaksingkronan perdagangan (non-syncronous trading) di pasar. Perdagangan yang tidak singkron disebabkan oleh banyaknya sekuritas yang teracatat tidak seluruhnya diperdagangkan, artinya terdapat beberapa waktu tertentu dimana suatu sekuritas tidak terjadi transaksi (Hartono, 2003).
            Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat di IFC masih sebagai negara berkembang dengan iklim investasi terburuk di regional Asia Timur. Walaupun dengan catatan seperti itu, pada kenyataannya kita masih dilirik oleh investor asing. Kenyataannya bahwa terdapat perusahaan-perusahaan nasional dengan notabene berada di sektor strategis negara, ditawar oleh beberapa institusi asing melalui akuisisi saham. Terdapatnya aliran dana masuk sebagai investasi yang pada umumnya merupakan penanaman modal asing seharusnya bisa menjadi pendongkrak perekonomian secara makro
            Alasan utama investor asing memindahkan dananya ke negara berkembang adalah karena negara berkembang memiliki potensi-potensi usaha yang belum tergali seluruhnya, seperti pada motif klasik investasi ke negara lain. Michael Fairbanks dan Stace Lindsay konsultan senior pada Monitor Company mengemukakan tujuan investor asing datang ke negara-negara miskin yaitu biasanya hanya melihat kesempatan untuk menarik sumber daya alam , upah kerja murah dan sebagai sasaran produk atau jasa yang tidak berkualitas bagus.
            Namun terdapat alasan lain yang mendampingi motif tersebut, yaitu perbedaan yang mencolok dengan negara maju. Jika kita gunakan pendekatan daur hidup usaha maka negara berkembang masuk dalam kategori bertumbuh (growth) dibanding negara maju yang masuk dalam kategori matang (mature). Artinya bahwa terdapat daya tarik dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang tentu saja disertai oleh return yang tinggi pula, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator agregat dari industri di suatu negara. Misalnya bisnis telekomunikasi selular di Indonesia yang tergarap secara padat baru di Pulau Jawa saja, sedangkan di luar itu masih berpotensi tinggi untuk dijadikan pangsa pasar baru

            Dengan menggunakan 2 referensi sumber di atas, saya menggarisbawahi beberapa hal terkait Emerging Market:
1). Emerging market adalah negara-negara yang belum dikatakan maju (Less developed countries atau under developed countries) tetapi memiliki kondisi perekonomian yang bagus (memiliki sistem keuangan yang stabil – baca tentang stabilitas sistem keuangan di sini http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2014/11/13/bukan-sekedar-tugas-bank-indonesia-tunaikan-peran-terbaikmu-untuk-mewujudkan-stabilitas-sistem-keuangan-negara-691311.html).
2). Salah satu kriteria yang dapat digunakan untuk menilai apakah suatu negara dapat disebut emerging market adalah Level of income, dimana negara Emerging markets memiliki level of income antara low sampai middle (source: www.investopedia.com). Menurut world bank level of income dapat dibedakan menjadi:
1417947648910987669
GDP Per Capita Range
3). Level of income saja tidak dapat menentukan apakah negara tersebut dapat dikategorikan sebagai Emerging market atau bukan. Diperlukan pula indikator-indikator lain untuk menentukan apakah suatu negara itu dikatakan Emerging Market.
a. Morgan Stanley Capital International (MSCI), sebuah lembaga internasional yang mengeluarkan rating Emerging market index, menggunakan indikator perkembangan ekonomi, ukuran serta akses pasar dalam menentukan negara-negara yang termasuk dalam negara emerging markets.
b. Pearson education menyampaikan bahwa negara-negara Emerging market adalah negara-negara yang mulai tumbuh tetapi pertumbuhannya belum mencapai tingkat kematangan sebagaimana Negara-negara maju (seperti US dan negara-negara Eropa) dimana negara-negara Emerging market masih berpotensi untuk mengalami ketidakstabilan politik dan ekonomi.
c. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah juga dapat disebut negara Emerging market?
a. Pertama mari kita lihat level of income Indonesia
1417948086864287345
GDP Per Kapita Indonesia
Dari tabel di atas GDP per kapita Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar USD 1810.31 sehingga sesuai dengan tabel Level of Income pada poin 2 di atas Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara dengan pendapatan di level “Lower middle”.
b. Menurut MSCI index:
Dengan menggunakan indikator perkembangan ekonomi, ukuran serta akses pasar MSCI menentukan negara-negara Emerging market sebagai berikut:
14179482231803890591

Kesimpulan :
            Dampak krisis ekonomi global telah memasuki pangsa pasar Indonesia. Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat di IFC masih sebagai negara berkembang dengan iklim investasi terburuk di regional Asia Timur. Walaupun dengan catatan seperti itu, pada kenyataannya kita masih dilirik oleh investor asing. Kenyataannya bahwa terdapat perusahaan-perusahaan nasional dengan notabene berada di sektor strategis negara, ditawar oleh beberapa institusi asing melalui akuisisi saham. Terdapatnya aliran dana masuk sebagai investasi yang pada umumnya merupakan penanaman modal asing seharusnya bisa menjadi pendongkrak perekonomian secara makro.
            Emerging Market adalah Negara-negara yang belum dikatakan maju. Sebagai Emerging Market Indonesia termasuk dalam level Lowwer Middle artinya menengah kebawah atau juga bisa disebut sebagai berkembang. Dimana Indonesia harus banyak mendatangkan investor asing. Alasan utama investor asing memindahkan dananya ke negara berkembang adalah karena negara berkembang memiliki potensi-potensi usaha yang belum tergali seluruhnya, seperti pada motif klasik investasi ke negara lain. Michael Fairbanks dan Stace Lindsay konsultan senior pada Monitor Company mengemukakan tujuan investor asing datang ke negara-negara miskin yaitu biasanya hanya melihat kesempatan untuk menarik sumber daya alam , upah kerja murah dan sebagai sasaran produk atau jasa yang tidak berkualitas bagus.

Saran :
Sebagai Negara yang membutuhkan banyak investor masuk maka Negara Indonesia harus memperbanyak juga sumber daya manusia yang berkualitas sehingga tidak dimaanfaatkan Negara lain yang ingin menanamkan sahamnya. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas pemerintah harus mengadakan pelatihan khusus dan masyarakatnya harus berpendidikan. Agar masyarakat berpendidkan secara menyeluruh maka pemerintah harus juga menggalang sekolah wajib sampai kuliah dan untuk tidak mampu bisa mendapatkan dana dari orang kaya yang berlebihan dengan menaikan pajak yang tinggi untuk orang-orang yang kaya sehingga pendidikan dapat dinikmati semua kalangan dan sumber daya manusia di Indonesia menjadi berkualitas.
Sumber:

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma