KUTIPAN
Kali ini saya akan membahas mengenai
kutipan. Salah satu contoh yang saya ketaui ialah kutipan ada pada sebagian
novel yang saya baca, namun itu hanya sekedarnya. Tetapi saat ini saya akan
mencoba membahas mengenai kutipan dalam buku audit dalam mata kuliah saya.
Inilah pembahasan sesungguhnya.
Kutipan merupakan pendapat atau gagasan atau
ide dari seseorang dari berbagai sumber, baik berupa tulisan dalam buku atau
majalah, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya. Mengutip adalah proses
pengambilan gagasan tersebut. Sumber yang dipakai bisa diambil dari kamus,
ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet dan lain sebagainya.
A. Jenis
Kutipan
Ø Kutipan
Langsung
Cara
menlis kutipan langsung adalah :
-
Dalam bahasa aslinya kemudian di terjemahkan
-
Dalam bentuk terjemahan
-
Dalam bentuk aslinya tidak disingkat, tidak dipotong, dan tidak
diterjemahkan
-
Atau aslinya dimasukan dalam lampiran, dan terjemahannya dimasukan ke
dalam teks
Contoh
dalam kujtipan langsung dalam buku audit :
Menurut penulis, pengertian auditing adalah
“ Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen beserta catatn-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut”.
Norma umum yang kedua menyatakan bahwa “dalam segala hal
yang berkaitan dengan penugasan, sikap mental independent harus dijaga oleh
auditor”.
Standar pelaksanaan No. 2 menyatakan:
“Struktur Pengendalian Internal yang ada harus dipelajari
dan dimengerti secukupnya guna merencanakan pemeriksaan dan menentukan sifat,
waktu, dan luasnya pengujian yang dilakukan”.
Ø Kutipan
Tidak Langsung
Cara
menulis kutipan tidak langsung :
-
Menyadur pendapat orang lain
-
Menyusun bagan data orang lain
-
Membuat tabel, peta, dan diagram dari data orang lain
-
Menggunakan kata-kata sendiri tetapi pengertiannya tidak berbeda dengan
ide/bahan/data orang lain yang dikutip
Contoh
Kutipan Tidak Langsung :
Mulyadi dalam bukunya pemeriksaan akuntan menjelaskan
mengenai timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik. Menurutnya, timbul
dan berkembangnya profesi akuntan publik adalah sejalan dengan berkembangnya
perusahan itu. Pada saat perusahaan masih kecil yang umumnya berbentuk
perusahaan perseorangan, laporan keungan yang dihasilkan perusahaan biasanya
digunakan oleh pemilik perusahaan untuk mengatahui hasil usaha dan posisi
keuangan. Hal ini berlanjut pada perusahaan berbentuk firma. Laporan baru
dimanfaatkan oleh para sekutu atau firman. Dengan kata lain, laporan keuangan
lebih kepada kepentingan intern. Pada kondisi seperti ini kebutuhan akan
profesi akuntan publik masih sangat rendah karena para pemimpin perusahaan dan
ihak luar belum banyak memerlukan informasi keuangan yang dihasilkan
perusahaan.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik :
Struktur pengendalian intern adalah kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang menandai bahwa tujuan
satuan usaha yang spesifik akan dapat dicapai.
CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah salah satu bagian penting dalam
penulisan karya tulis, biasa digunakan dalam penulisan buku, skripsi, makalah,
dan juga tulisan lainnya. Tujuan catatatan kaki aalah untuk memberi penjelasan
tentang sumber kutipan dari suatu karya tulis. Catatan kaki ditulis disetiap
lembar/halaman dimana sumber tersebut dimuat dalam sebuah karya tulis berbeda
halnya dengan daftar pustaka yang penulisannya beraa di akhir karya tulis.
Biasanya catatan kaki terdapat pada bagian bawah dan dipisahkan oleh garis
panjang.
Contoh catatan kaki :
.......................................................................................................
1. Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar
Baru, 1986), hal. 25
2. Sidi
Gazalba, Maut: Batas Kebudayaan dan Agama (Jakarta: Penerbit Tintamas Indonesia, 1972), 100
3. Soerjono Soekanto, “Tanggung
Jawab Perdata dan Pembantu Dokter,” Kompas, 12 November 1981.
4. Taufiq
Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
5. Ratna Wilis
Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
Sumber :